Jumat, 25 Mei 2012

FAKTOR - FAKTOR FISIK PENYEBAB HIPERAKTIVITAS SISWA

FAKTOR -  FAKTOR FISIK PENYEBAB HIPERAKTIVITAS SISWA

Anak – anak umumnya sangat berbeda antara yang satu dan yang lain, dan perbedaaan ini bukan hanya pengaruh lingkungan keluarga masing-masing. Dahulu, para ahli ilmu jiwa anak percaya bahwa kondisi dan cara anak-anak dibesarkan menentukan perilaku mereka kelak ketika dewasa. Meskipun ada betulnya, pandangan tersebut belum tepat benar. Anak-anak yang tumbuh dan tinggal dalam tata lingkungan yang sama pun ternyata masih sangat berbeda antara yang satu dan yang lain. Bayi memiliki kepribadiannya sendiri yang unik, bahkan sejak hari pertama kehidupannya dan setelah itu antara bayi dan kedua orang tuanya berlangsung proses saling mempengaruhi. Tahapan interaksi ini merupakan titik penting dalam proses perkembangan pribadi seorang anak.
Dalam bab ini kita akan membahas beberapa faktor fisik yang dapat berpengaruh langsung terhadap anak anda dan menjadikannya hiperaktif. Namun demikian, tidak satu pun dari faktor-faktor ini yang dapat dianggap sebagai peyebab tunggal hiperaktivitas anak anda. Kebanyakan dari faktor-faktor itu ahrus bergabung dengan faktor-faktor yang lain agar dapat menimbulkan pengaruh. Semua itu biasanya masih harus ditunjang lagi dengan faktor-faktor kejiwaan uang akan diuraikan dalam bab-bab mendatang. Memang, kadang-kadang faktor-faktor fisik ini begitu kuat sehingga mampu menimbulkan masalah-masalah yang berat betapa pun baiknya kondisi psikolog dalam lingkungan tempat tinggal si anak, tetapi kasus seperti ini jarang terjadi.
Upaya menelusuri faktor penyebab tunggal di balik masalah-masalah yang dihadapi anak anda biasanya tidak membuahkan hasil. Sering kali penyebab utama yang dicari itu tidak ada tetapi sebagai gantinya kita menemukan sejumlah penyebab yang masing-masing tampak sepele. Tentu saja bagi sementara orang ini jauh dari memuaskan; sebab mereka lebih suka kalau biang keladi masalah-masalah itu hanya satu. Di pihak lain, pada diri para oang tua kadang-kadang timbul rasa bersalah yang berlebihan ketika membaca tentang banyaknya faktor yang mungkin menjadi penyebab dan kemudian melihat sendiri bahwa dalam kasus anak mereka faktor-faktor tersebut sungguh ada. Oleh karena itu baiknya bila sejak awal anda mengetahui bahwa dalam kebanyakan kasus yang menjadi biang keladi bukan hanya satu.
Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab itu sebetulmya masih merupakan bahan perdebatan. Sebagai contoh, banyak ahli yang belum sependapat bahwa pola pemberian makanan (diit) temasuk salah satu penyebab hiperaktivitas sehingga ini perlu dibahas dalam satu bab yang tersendiri.


Faktor – faktor penyebab biologik
”variasi norma” hanyalah salah satu penyebab perilaku tidak mau diam dan kurang perhatian. Hiperaktivitas yang disebabkannya pun biasanya masih tergolong sederhana. Hiperaktivitas yang lebih serius umunya disebabkan oleh suatu faktor biologik.
Apakah hiperaktivitas ditutunkan ?
Sifat-sifat fisik dan perangai seorang anak diturunkan oleh orang tuanya melalui unit-unit material genetik kecil yang disebut gen. Manusia mempunyai dua puluh tiga pasang kromosom dan masing-masing kromosom membawa sejumlah gen. Kurang lebih separuh dari gen-gen yang dimiliki oleh seroang anak diterimanya dari ayahnya dan separuh lainnya dari ibunya. Karena itu separuh dari gen-gen pada saudara-saudara yang sekandung umumnya sama .
Kita mengenal dua macam kembar, yaitu kembar tidak identik dan kembar identik. Kembar tidak identik terjadi karena ada sel telur (ovum) yang dibuahi pada saat yang sama. Kembar ini disebut tidak identik karena masing-masing dari kembar tersebut memiliki prangkat gen yang berbeda. Di pihak lain, kembar identik terjadi karena sebuah ovum yang telah dibuahi membelah diri menjadi dua buah fetus. Oleh karena itu kembar jenis ini memiliki perangkat gen yang betul-betul sama.
Semakin dekat pertalian biologik antara seorang anak dengan anak lain yang hiperaktif, semakin besar kecenderungan anak itu memeprlihatkan pola perilaku  yang sama. Tingkat aktivitas dua anak kembar identik lebih mungkin sama ketimbang dua anak kembar tidak identik, demikian pula dua saudara seibu-seayah lebih mungkin memiliki kemiripan ketimbang dua saudara tiri.
uraian diatas menunjukkan bahwa sesuatu yang diturunkan turut berperan dalam pembentukan perilaku hiperaktif. Namun demikian, pada saat naskah ini disusun buktti ilmiah yang meyakinkan tentang ini belum ada, karena anak-anak dengan pertalian biologik yang dekat biasanya juga dibesarkan dalam lingkungan yang sama. Bagaimanapun, penyelidikan tentang ini terus dilakukan.
Bahkan kalau faktor turunan ini penting dan mungkin saja demikian ini tidak berarti bahwa faktor turunan merupakan satu-satunya penyebab hiperaktivitas. Ternyata, paling tidak untuk sementara, jenis sekali bahwa faktor turunan tidak terlalu penting, pada kenyataan kasus saudara kandung anak-anak yang hiperaktif tidak dengan sendirinya hiperaktif. Lagi pula, seorang anak tidak selalu berkembang menjadi anak yang hiperaktif meskipun secara genetik ia cenderung menjadi demikian. Agaknya yang diturunkan bukan hiperaktivitas itu sendiri. Yang diturunkan mungkin suatu sifat kimia yang erat kaitannya dengan otak atau suatu kecenderungan untuk beraksi terhadap hal-hal tertentu secara tertentu pula. Banyak orang menemukan cara untuk mengatasi sifat apa pun yang diwarisinya dan bahkan memperoleh manfaat dari sifat turunan itu.
Banyak orang tua yang ketika kanak-kanan berperilaku hiperaktif khawatir bahwa mereka mewariskan sifat itu kepada anak-anak mereka dan kepada generasi selanjutnya. Bagaimanapun, bahkan dalam kasus hiperaktivitas yang parah, faktor turunan hanya salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang menyebabkannya.




0 komentar:

Posting Komentar

DAFTAR DISINI

Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Ads 468x60px

Featured Posts