Minggu, 20 Mei 2012

SEJARAH MONAS



SEJARAH MONAS


A.    Latar Belakang
Monumen Nasional atau yang popular disingkat dengan monas atau tugu monas adalah Monumen peringatan setinggi 132 meter 1443 kaki yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintah colonial hindia Belanda. Pembangunan Monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 dibawah perintah Presiden Soekarno dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 juli 1975, Tugu ini dimakotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat ditengah lapangan medan merdeka, Jakarta Pusat.
B.     Sejarah Monas
Setelah pusat pemerintahan RI kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan RI oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Soekarnomulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan menara Eiffel dilapangan tepat didepan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriottisme generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara peran dengan monument nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang termasuk akan tetap hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi criteria. Ketua juri kemudian meminta silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Soekarno, Akan tetapi soekarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monument itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monument dengan tema seperti itu akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran Negara, terlebih kondisi ekonomi saat into cukup buruk. Silaban mmenolak merancang banguana yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga Indonesia membaik. Soekarno meminta Arsitek R. M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 138 dan 45 melambangkan 17 agustu 1945 melalui proklamsi kemerdekaam Indonesia, kedalam rancangan monument itu, tugu peringatan Nasional ini kemudian dibangundiareal seluas 80 hektar. Tugu diarsiteki oleh  Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
C.    Tahap Pembangunan Tugu MONAS
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961 / 1962 – 1964 / 195 dimulai dengan mulainya secara resmi pembanguan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan Soekarno secara seremonial menancapkan Pasak beton bangunan total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan maret 1962. Dinding museum di dasa bangunan selesai pada bulan Oktober.
Kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agsutus 1963. Pembanguanan tahapm kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1967 denagn menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih sajaterjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umu dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh presiden RI Soeharto. Lokasi pembangunan minuen dikenal denagn nama medan merdeka. Lapangan Monas menaglami lima kali penggantian nama yaitu lapanga Gambir, lapanga ikada, Lapangan Merdeka, lapanga Monas dan taman Monas. Disekeliling tugu terdapat taman dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahaga. Pada hari-hari libur medan merdeka dipenuhi pengunjung yang berrekreasi menikmati pemandangan tugu MONAS dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
D.    Rancang Bangun Monumen
Rancang bangun tugu monas berdasarkan pada konsep pasangan universal yang abadi. Lingga dan yoni. Tugu obelisk yang menjulang tingi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan sianghari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah yoni yang melambangkan permpuan, elemen feminism yang posotif dan negative, serta bmelambangkan malam hari. Lingga dan yoni merupakan lambing kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi satu sama lain.
Prasejarah Indonesia. Selain itu bentuk tugu monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang “alu” dan “lesung”, alat pnumpuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga peta tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangu MONAS penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 1177 meter obelisk diatas landasan persegi setinggi 17 meter pelataran cawan. Monument ini dilapisi dengan marmer Italia.
Kalam ditaman medan merdeka utara berukuran 25 x 24 meter dirancang sebagai bagian dari system pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan taman monas. Didekatnya terdapatkolam air mancur dan patung pangeran diponegoroyang sedang menunggang kudanya terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh konsulat Jendral honores, Dr. Mario Bross diIndonesia. Pintu masuk monas terdap[at ditaman mean merdeka utara dekat patung pangeran diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 meter di bawah taman dan jalan silang monas inilah pintul masuk pengunjung menuju tugu monas.
E.     Relief Sejarah Indonesia
Pada halaman luar sekeliling mnumen,pada tiap sudutnya terdapat relief timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabdikan kejaan nusantara di masa lampau, menampilkan sejarah singasari dan majapahit.
Relief ini berlanjut secara kronologis secara jarum jam menuju sudut tenggara barat daya dan barat laut. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia merdeka pada awal abad ke-20, smpah pemuda, pendudukan jepa dan Perang Dunia II, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern.
F.     Museum Sejarah Nasional
Dibagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter dibawah permukaan tanah, terdapat museum sejarah nasional Indonesia. Ruang besar  museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama dan tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah di Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa orde baru. Diorama ini dimula dari sudut laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan Indonesia.
G.    Ruang Kemerdekaan
Dibagian dalam cawan monument terdapat ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruanga ini dapat dicapai melalui tangga berputar dari pintu sisi utara ke selatan. Ruan ini mrnyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan RI. Diantaranya naskah asli promklamasi kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca didalam gerbang berlapis emas, lambing Negara Indonesia. Peta kepulauan NKRI berlapis emas, dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan bangsa Indonesia naskah asli proklamasi kemerdekan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas.pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 onberlapis emas dihiasi ukiran bunga wijaya kusma yang melambangkan keabadian serta bunga teratai yang melambangkan kesucian. Pintu ini terletak pada dinding barat tepat ditengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu ini dengan nama gerbang kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka secara memperdengarkan lagu “PADAMU NEGRI” diikuti kemudian oleh rekaman suara Soekarno tengah membacakan naskah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.
H.    Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan
Sebuah elevaton (lift) pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter diketinggian 115 meter dari permukaaan tanah. Terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevaton terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu monas pengunjung dapat  menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta.
Di puncak monument nasional terdapat cawan yang menopang nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapsis 35 kg emas. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 66 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai symbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kg, akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad 50 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 1955, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas.
Pmcak tugu berada “api nanTak Kunjung Padam” yang bermakna agar bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atun padam sepanjang masa. Sebanyak 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang saudagar aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
I.       Penyumbang Emas MONAS Jakarta
Tenyata 38 kg yang dipajang di tugu Monumen Nasional (monas) Jakarta, 28 kg diantaranya adalah sumbangan dari Teuku Markam, salah seorang saudagar yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia.
Orang-orang hanya tahu bahwa emas tersebut memabng benar sumbangan saudagar Aceh. Namun tak nbanyak yang tahu,bahwa Teuku Maekamlah saudagar yang dimaksud itu baru segelintir karya Teuku MArka untuk kepentingan negeri ini. Karya lainnya, ia pun kut membebaskan lahan senayan untuk dijadikan pusat olahrag terbesar Indonesia. Tentu saja banyal bantuan-bantuan Teuku Markam lainnya yang pantas dicatat dalam memajukan perekonomian Indonesia di zaman Soekarno, hingga menempatkan Markam dalam sebuah legenda.
Komitmen Teuku Markam adalh mendukung perjaunagn RI sepenuhnya termasuk pembebasan Irian barat serta pemberantasan buta huruf yang waktu itu digenjot habis-habisan oleh Soekarno. Hasil bisnis teuku Mrkam konon juga ikut menjadi sember APBN serta mengumpulkan sjumlah 28 kg ema suntuk ditempatkan di puncak MONAS sebagaimana kita tahu bahwa proyek monas merupakan salh satu impian Soekarno dalam meningkatkan harkat dan artabat bangsa. Peran Teuku Markam menyukseskan KTT Asia Afrika tidak kecil berkat bantuan sejumlah dana untuk KTT itu.
Teuku markam termasuk salah satu konglomerat Indonesia yang dikenal dekat dengan pemerintaha Soekarno dan sejumlah pejabat lain seperti menteri PU Ir. Sutami, Politisi Adam Malik, Soepardjo Rustam, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin, Suhardiman, pengusaha Probosutedjo dan lain-lain. Pada  zaman Soekarno, nama teuku SMarkam memang luar biasa popular. Sampai-sampai pernah dikatakan sebagai cabinet bayangan Soekarno.
Sejarah kemudian berbalik. P[eran dan sumbangan Teuku Markam dalam membangun perekonomian  Indonesia seakan menjadi tiada artinya di mata pemerintahan Orba. Ia difitnah sebagai PKI dan dituding  sebagai koruptor dan Soekarnoisme. Tuduhan itulah yang kemudian mengantarkan Teuku Markam ke penjara pada tahun 1966. Ia dijebloskan ke dalam sel tanpa ada proses pengadilan. Pertama-tama ia dimasukan tahanan Budi Utomo, lalu dipindahkan ke Guntur, selanutnya berpindah ke penjara salemba  Jl. Percetakan Negara. Lau dippindah lagi ke tahanan Cipinang, dan terakhir dipindah ke tahanan Nirbaya, tahanan untuk politisi di kawasan PondokGede Jakarta timur. Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Subroto selamakuang lebih dari 1 tahun.
J.      Taman MONAS
Anda juga dapat menghilangkan rasa jenuh anda dengan menikmati taman monas yaitu sebuah hutan kota yang dirancang denagn taman yang indah. Ditaman ini anda dapat bermain bersama kawanan rusa yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu anda juga dapat berolah raga  ditaman bersama teman maupun keluarga.
Taman monas juga dilengkapi denagn kolam air mancur menari. Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari. Air mancur akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukan laser berwarna-earni pada air mancur ini.
Bagi anda yang iongin menjaga kesehatan, selain berolah raga di taman monas anapun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis. Ditaman ini disediakan batu-batuan yang tajam untuk anda pijat sambil dipijat refleksi.
Taman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang bias digunakan siapapun. Jiak anda lelah berjalan kaki ditaman seluas 80 hektar ini, anda dapat menggunakan kareta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan terbuka secara gratis untuk umum.
K.    Wisata MONAS
Untuk mengunjungi monas ada banyak jenis transportasi yang dapat anda gunakan. Jika anda pengguna kereta api, anda dapat menggunakan  KRL Jabodetabek jenis Exprees yaitu berhrnti di Stasiun Gambir. Andapun dapat mengunakan fasilitas transportasi Bus trans Jakarta. Jika anda mengunakan kendaraan pribadi tersedia lapangan parkir khusus IR atau anda dapat memarkir kendaraan anda di stasiun gambir.
Untuk dapat masuk ke bangunan monas, anda dapat melalui pintu masuk  disekitar patung pangeran Diponegoro. Lalu anda akan melalui lorong bawah tanah untukmasuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran monas bagian utara. Jam buka monas adalah jam 09.00 pagi hingga dam 16.00 sore. Monas dapat menjadi salah satu pilihan anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak unuk lebih mengenal bangsa Indonesia. Andapun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan taman Monas agar tetap indah untuk dinikmati siapapun.

Kantor Pengelola (MONAS) Monumen Nasional
Provinsi DKI Jakarta
Jl. Kebon Sirih No. 22 Blok H Lt. IX No. 53
Jakarta Pusat
Telp. : (021) 3823041
BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas naka penulis mendapat kesimpulan sebagai berikut :
1.      Monumen Nasional banyak menyimpan benda bersejrah sebagai bukti pengabdian Bapak Soekarno terhadap nusa dan bangsa.
2.      Monumen Nasional berdiri atas prakarsa Soekarno.
B.     Saran-saran
Setelah mengadakan  observasi dan penilitian di Monumen Nasional penulis memberikaan saran-saran sebagai berikut :
1.      Sebagai generasi muda kita harus menghormati jasa para pahlawan seperti Bapak Soekarno.
2.      Saya harap para pengunjung Monumen Nasional dapat mematuhi tat tertib yang adi di konumen Nasional.













DAFTAR PUSTAKA


Monumen Nasional (MONAS) 17 Agustus 1961 Jakarta timur






















LAMPIRAN

     

     
     
     

0 komentar:

Posting Komentar

DAFTAR DISINI

Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Ads 468x60px

Featured Posts