Voc : Arie Koesmiran
Waktu di senja
dulu
Pulang aku bertemu
Bersama angin yang berlalu
Hatiku tak menentu
Pulang aku bertemu
Bersama angin yang berlalu
Hatiku tak menentu
Tangan
ku genggam mesra
Mata ku pandang jua
Karna hati segera ku beri
Cinta mesra ku pasti
Mata ku pandang jua
Karna hati segera ku beri
Cinta mesra ku pasti
Ku
rasa di dadaku
Kata telah ku padu
Harapan tak usah ragu
Hanya tinggal menunggu
Kata telah ku padu
Harapan tak usah ragu
Hanya tinggal menunggu
Kini
senja berlalu
Dan tak seperti
Bayanganmu tiada berlalu
Aku terkenang selalu
Dan tak seperti
Bayanganmu tiada berlalu
Aku terkenang selalu
Harapan tak
usah ragu
Hanya tinggal menunggu
Hanya tinggal menunggu
KASIH PERTAMA
Tiada seindah kasih nan
pertama
Bersemi di taman hati segar dan berseri
Tiada semesra kasih nan pertama
Terjalin irama nada penuh kasih mesra
Bersemi di taman hati segar dan berseri
Tiada semesra kasih nan pertama
Terjalin irama nada penuh kasih mesra
Tetapi tiada daya hidup
ku terasa hampa
Bila kasih sayang hancur jadi abu
Bila kasih sayang hancur jadi abu
Kejam
oh kejam kasih nan pertama
Ku hanya berdoa s’moga hidupmu bahagia
Ku hanya berdoa s’moga hidupmu bahagia
Tetapi
tiada daya hidup ku terasa hampa
Bila kasih sayang hancur jadi abu
Bila kasih sayang hancur jadi abu
Cukup
lama sudah
Kau marah padaku
Hanya karena si dia
Berjalan bersamaku..
Kau marah padaku
Hanya karena si dia
Berjalan bersamaku..
Namun
hari ini
Kau datang padaku
Bersama kawan karibku
Agar aku cemburu..
Kau datang padaku
Bersama kawan karibku
Agar aku cemburu..
Aku tahu pasti
Kau bukan marah padaku
Hanya kau cemburu
Cintamu kepadaku cinta suci
Kau bukan marah padaku
Hanya kau cemburu
Cintamu kepadaku cinta suci
Maafkanlah
sayang, janganlah cemburu
Ku harap engkau mengerti
Siapa dia itu..
Ku harap engkau mengerti
Siapa dia itu..
Maafkanlah
sayang, janganlah cemburu
Ku harap engkau mengerti
Siapa dia itu..
Ku harap engkau mengerti
Siapa dia itu..
SURAT UNTUK KEKASIH
Di
kamar ini ingin ku tulis lagi
Sepucuk surat untukmu kekasih
Ingin ku tumpahkan semua duka ini
Betapa pedihnya hidupku di rantau orang
Sepucuk surat untukmu kekasih
Ingin ku tumpahkan semua duka ini
Betapa pedihnya hidupku di rantau orang
Dua tahun sudah ku tabahkan hati
Hanya cita-cita yang membuatku bertahan
Perjalanan ini penuh dengan duri
Smoga kau mengerti kenyataan ini
Hanya cita-cita yang membuatku bertahan
Perjalanan ini penuh dengan duri
Smoga kau mengerti kenyataan ini
Disini
di jantung kota kulabuhkan harapan
Demi masa depan engkau dan aku
Disini walau banyak rintangan ku hadapi
Biarlah ku kan tetap tegar melangkah
Demi masa depan engkau dan aku
Disini walau banyak rintangan ku hadapi
Biarlah ku kan tetap tegar melangkah
Smoga engkau slalu tabah menantiku
Doakanlah biarku cepat kembali
Doakanlah biarku cepat kembali
(Mana ku tahu kasih )
Tentang kau yang disana
Sedang surat tiada pernah ku terima
Mungkin orang tuaku sembunyikan semua
Seakan tak pernah merestui kita)
Tentang kau yang disana
Sedang surat tiada pernah ku terima
Mungkin orang tuaku sembunyikan semua
Seakan tak pernah merestui kita)
Dua
tahun sudah ku tabahkan hati
Hanya cita-cita yang membuatku bertahan
Perjalanan ini penuh dengan duri
Smoga kau mengerti kenyataan ini
Hanya cita-cita yang membuatku bertahan
Perjalanan ini penuh dengan duri
Smoga kau mengerti kenyataan ini
Disini di jantung kota kulabuhkan harapan
Demi masa depan engkau dan aku
Disini walau banyak rintangan ku hadapi
Biarlah ku kan tetap tegar melangkah
Demi masa depan engkau dan aku
Disini walau banyak rintangan ku hadapi
Biarlah ku kan tetap tegar melangkah
Smoga
engkau slalu tabah menantiku
Doakanlah biarku cepat kembali
Smoga engkau slalu tabah menantiku
Doakanlah biarku cepat kembali
Doakanlah biarku cepat kembali
Smoga engkau slalu tabah menantiku
Doakanlah biarku cepat kembali
BENCI TAPI RINDU
Bukan hanya sekedar
penghibur
Diriku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rindumu oh sayang
Sakit hatiku..
Kau buat begitu
Diriku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rindumu oh sayang
Sakit hatiku..
Kau buat begitu
Kau
datang dan pergi
Sesuka hatimu
Ooo.. kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang
Sesuka hatimu
Ooo.. sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sesuka hatimu
Ooo.. kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang
Sesuka hatimu
Ooo.. sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
Bukan hanya sekedar
penghibur
Diriku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rindumu oh sayang
Sakit hatiku..
Kau buat begitu
Diriku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rindumu oh sayang
Sakit hatiku..
Kau buat begitu
Kau datang dan pergi
Sesuka hatimu
Ooo.. kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang
Sesuka hatimu
Ooo.. sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
Sesuka hatimu
Ooo.. kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang
Sesuka hatimu
Ooo.. sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
CAMELIA II
Gugusan hari-hari
Indah bersamamu Camelia
Bangkitkan kembali
Rinduku mengajakku kesana
Indah bersamamu Camelia
Bangkitkan kembali
Rinduku mengajakku kesana
Ingin ku berlari
Mengejar seribu bayangmu Camelia
Tak pedulikan ku terjang
Biarpun harus ku tembus padang ilalang
Mengejar seribu bayangmu Camelia
Tak pedulikan ku terjang
Biarpun harus ku tembus padang ilalang
Tiba-tiba langkahku terhenti
Sejuta tangan t’lah menahanku
Ingin ku maki mereka berkata
“Tak perlu kau berlari,
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi,
Maka biarkan dia datang,
Di hatimu, di hatimu..”
Sejuta tangan t’lah menahanku
Ingin ku maki mereka berkata
“Tak perlu kau berlari,
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi,
Maka biarkan dia datang,
Di hatimu, di hatimu..”
Tiba-tiba langkahku terhenti
Sejuta tangan t’lah menahanku
Ingin ku maki mereka berkata
“Tak perlu kau berlari,
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi,
Maka biarkan dia datang,
Di hatimu.., di hatimu..
Di hatimu.., di hatimu..
Di hatimu.., di hatimu..
Di hatimu.., di hatimu..”
Sejuta tangan t’lah menahanku
Ingin ku maki mereka berkata
“Tak perlu kau berlari,
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi,
Maka biarkan dia datang,
Di hatimu.., di hatimu..
Di hatimu.., di hatimu..
Di hatimu.., di hatimu..
Di hatimu.., di hatimu..”
UNTUK KITA RENUNGKAN
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Ooo singkirkan debu yang masih melekat
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat
Ooo singkirkan debu yang masih melekat
Du du du du du..
Du du du.. Oo.. Ooo.. Oo.. ho
Du du du.. Oo.. Ooo.. Oo.. ho
Anugerah dan bencana adalah kehendaknya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya
Anak menjerit-jerit
Rasa panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman
Hanya satu isyarat
Bahwa kita meski banyak bebenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista Ooho..
Rasa panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman
Hanya satu isyarat
Bahwa kita meski banyak bebenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista Ooho..
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanyalah sujud padaNya
Amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanyalah sujud padaNya
Du du du du du
Du du du.. Oo.. Ooo.. Oo.. ho
MENJARING MATAHARI
Kabut,
Sengajakah engkau mewakili pikiranku
Pekat,
Hitam berarak menyelimuti matahari
Aku dan semua yang ada di sekelilingku
Merangkak menggapai dalam gelap
Sengajakah engkau mewakili pikiranku
Pekat,
Hitam berarak menyelimuti matahari
Aku dan semua yang ada di sekelilingku
Merangkak menggapai dalam gelap
Mendung,
Benarkah pertanda akan segera turun hujan
Deras,
Agar semua basah yang ada di muka bumi
Siramilah juga jiwa kami semua
Yang pernah dirundung kegalauan
Benarkah pertanda akan segera turun hujan
Deras,
Agar semua basah yang ada di muka bumi
Siramilah juga jiwa kami semua
Yang pernah dirundung kegalauan
Roda zaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana
Tak ada yang dapat membantu
Selain yang di sana
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana
Tak ada yang dapat membantu
Selain yang di sana
Dialah.. Tuhan
Dialah.. Tuhan..
Dialah.. Tuhan..
Roda zaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana
Tak ada yang dapat membantu
Selain yang di sana..
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup terus diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana
Tak ada yang dapat membantu
Selain yang di sana..
Dialah.. Tuhan
Dialah.. Tuhan..
Dialah.. Tuhan..
TITIP RINDU BUAT AYAH
Dimatamu masih tersimpan
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan
Terpahat dikeningmu
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan
Terpahat dikeningmu
Kau Nampak tua dan
lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meski nafasmu kadang tersengal
Memikul berat yang makin sarat
Kau tetap bertahan
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meski nafasmu kadang tersengal
Memikul berat yang makin sarat
Kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam
Dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran
Perjuangan
Dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran
Perjuangan
Bahumu yang dulu kekar,
legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkus
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setiap setia
Kini kurus dan terbungkus
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setiap setia
Ayah.. dalam hening
sepi kurindu
Untuk.. menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Untuk.. menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti
hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkus
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setiap setia
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkus
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setiap setia
KUPU-KUPU KERTAS
Voc : Ebiet G Ade
Setiap waktu engkau tersenyum
Di sudut matamu memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata-katamu riuh mengalir bagai gerimis
Di sudut matamu memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata-katamu riuh mengalir bagai gerimis
Seperti angin tak pernah
diam
Slalu beranjak setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bahkan lading gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri..
Slalu beranjak setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bahkan lading gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri..
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Di bias lampu temaram
Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari sgala kekotoran
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Di bias lampu temaram
Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari sgala kekotoran
Aku menunggu hujan turunlah
Aku emngharap badai datanglah
Gemuruhnya akan melumatkan semua
Kupu-kupu kertas
Aku emngharap badai datanglah
Gemuruhnya akan melumatkan semua
Kupu-kupu kertas
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Di bias lampu temaram
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Di bias lampu temaram
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Di bias lampu temaram
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Di bias lampu temaram
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Di bias lampu temaram
Kupu-kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Di bias lampu temaram
0 komentar:
Posting Komentar