Rabu, 16 Mei 2012

MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Alasan yang mendorong penulis dalam meilih “Monumen Perjuangan Rakyat Bali” sebagai judul antara lain :
1.      Penulis ingin mengetahui budaya fisik rakyat Bali yang berupa Monumen Perjuangan.
2.      Penulis ingin mengetahui bukti nyata berupa Monumen Perjuangan Rakyat Bali yang dijadikan salah satu obyek wisata.
3.      Penulis ingin mengetahui berbagai hal mengenai bagian-bagian yang terdapat di Monumen tersebut.
4.      Penulis ingin mengetahui Monumen Perjuangan Rakyat Bali sebagai sumber sejarah. 
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaman keadaan umum Pulau Bali?
2.      Bagaimana letak geografis Pulau Bali?
3.      Bagaimana wujud fisik Monumen Braja Sandi?
4.      Apa saja diorama yang ada dalam Monumen? 
C.    Tujuan Penulisan Karya Tulis
Tujuan penulis membuat karya tulis ini antara lain :
1.      Memperoleh pengetahuan-pengetahuan yang dapat dipelejari sekarang maupun masa yang akan datang mengenai salah satu hasil budaya rakyat Bali.
2.      Mengetahui nilai-nilai sejarah dan mengetahui nilai-nilai budaya maupun nilai keindahan panorama Bali.
3.      Mengetahi arti penting dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan daerah masing-masing.
4.      Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa. 
D.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan antara lain :
1.      Metode Observasi
Penulis mengadakan pengamatan secara langsung mengenai keadaan obyek wisata yang dikunjungi.
2.      Metode Study Pustaka
Penulis mempelajari buku-buku maupun panduan yang ada hubungannya dengan masalah yang penulis bahas.
3.      Metode Dokumentasi
-          Dokumentasi atau pengumpulan, pemilihan, pengelolaan dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan.
-          Pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar dan bahan referensi lain)
E.     Sistematika Karya Tulis 
Sistematika karya tulis ini bertujuan mempermudah pemahaman para pembaca oleh karena itu penulis membaginya dengan bentuk :
BAB I PENDAHULUAN : Alasan Pemilihan Judul, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika Karya Tulis.
BAB II PEMBAHASAN : Keadaan Umum Pulau Bali, Profil Monumen, Diorama Monumen, Visi dan Misi Monumen.
BAB III PENUTUP : Kesimpulan, Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Keadaan Umum Pulau Bali
1.      Keadaan Alam
Bali sebagai daerah pariwisata Indonesia bagian tengah sebagai salah satu tujuan wisata yang memiliki potensi alam, manusia dan kebudayaan. Keadaan alam menampakkan suatu panorama alam yang indah dan ideal. Hutan yang hijau, sungai, sawah, gunung, danau, serta pantai pasir hitam dan putih merupakan perpaduan alam, manusia dan kebudayaan Bali yang unik berlandaskan kondisi estetika yang ideal dan saling menghormati sama dengan yang lain.
2.      Wilayah, Letak, dan Keadaan Geografis.
Bali merupakan salah satu Propinsi di Indonesia yang terdiri dari Pulau Bali, Pulau Nuansa Peninda dan Pulau-pulau kecil lainya. Secara administratif Propinsi Bali terdiri dari 8 Kabupaten, 1 wilayah kota, 51 Kecamatan dan 612 Desa atau Kelurahan. 8 Kabupaten dan 1 wilayah kota yaitu :
a.       Kabupaten Jembrana Ibukota Negara
b.      Kabupaten Tabanan Ibukota Tabanan
c.       Kabupaten Badung Ibukota Badung
d.      Kabupaten Bangli Ibukota Bangli
e.       Kabupaten Karangasem Ibukota Karangasem
f.       Kabupaten Klungkung Ibukota Klungkung
g.      Kabupaten Buleleng Ibukota Singaraja
h.      Kabupaten Gianyar Ibukota Gianyar
i.        Kota Denpasar Ibukota Denpasar (Ibukota Propinsi)
Provinsi Bali terletak antara 75,400-830 LS dan 114,250-115,420 BT, mempunyai letak strategis karena menghubungkan lalu lintas darat dan laut dari Pulau Jawa dan Nusatenggara serta terletak diantara 2 Benua yaitu Asia dan Australia secara geografis di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan dari barat ke Timur antara lain Gunung Agung (3.142 m), Gunung Batur (1.717 m), Gunung Abang (2.102 m).

B.     Profil Monumen
Monumen adalah sebuah bangunan yang mempunyai nilai sejarah yang penting dan dilindungi oleh Negara. Dari sebuah Monumen diharapkan akan ada suatu pewarisan sistem nilai maupun hasil budaya fisik yang luhur atau agung kepada generasi penerus.
Dari perjuangan rakyat Bali dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dapat diambil nilai-nilai seperti jiwa patriotisme, semangat persatuan dan cinta tanah air.
Untuk melestarikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya maka dibangun Monumen Perjuangan Rakyat Bali sebagai penghormatan terhadap para pahlawan serta dapat dijadikan obyek wisata Denpasar.
  1. Wujud Fisik Monumen
Monumen Perjuangan Rakyat Bali dibangun di areal Niti Mandala Denpasar, tepatnya di jalan raya puputan di tengah-tengah lapangan Puputan Margarana. Secara tata denah Monumen berbentuk segi empat bujur sangkar symetris, menerapkan konsep Tri Mandala yaitu :
a.       Gedung atau pelataran paling tengah adalah Utama Mandala (Jeroan) yang terdiri dari 3 lantai antara lain :
1)      Lantai Bawah (Nistaning Utama Mandala) terdiri dari :
a)      Ruang Informasi
b)      Ruang Teknis, Ruang Pimpinan
c)      Ruang Pameran
d)     Ruang Perpustakaan
e)      Ruang Souvenir
f)       Ruang Rapat
g)      Toilet 
2)      Lantai Tengah (Madianing Utama Mandala)
Merupakan ruamg diorama, tempat dupajangkan diorama Perjuangan Rakyat Bali yang berjumlah 33 unit.
3)      Lantai Atas (Utamaning Mandala)
Merupakan ruang peninjauan yaitu temat merenung sambil menikmati suasana keindahan disekeliling Monumen. Ditengah-tengah ruang lantai bawah terdapat telaga yang dinamai Puser Tasik, delapan tiang agung dan jalan tangga naik merupakan “Tapak Dara”.  
b.      Pelataran yang mengitari Utama Mandala adalah Madya Mandala (Jaba Tengah)
c.       Pelataran yang terluar yang mengitari Madya Mandala adalah Nista Mandala (Jaba Sisi) 
  1. Dasar Falsafah  
Wujud Monumen yang menjulang tinggi kengkasa dengan pelataran yang luas mencerminkan sifat monumental dan anggun berwibawa. Secara fisiologis wujud ini melambangkan Lingga-Yoni yaitu lambang Dewa Siwa yang memberikan kesehjahteraan dan kesuburan.
Diceritakan bahwa para dewa dan daitnya memutar gunung Mandhara di Ksirnamawa (Laut Susu) untuk medapatkan Amertha (Air Kehidupan Abadi). Cerita ini berasal dari epos besar Mahabarata yang mengandung makna untuk mencapai suatu hasil harus melalui kerja keras, tekun dan ulet.  Bentuk segi delapan dengan teratai berdaun delapan yang disebut Astadala yang melambangkan kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Anak tangga Kori agung pada pelataran tangan berjumlah 17 buah, tiang agung yang terdapat pada kolam ditengah-tengah bangunan inti berjumlah 8 buah, dan tinggi Monumen dari dasar sampai puncak adalah 45 meter. Bila angka-angka tersebut dirangkai akan tersusun 17-8-45 yang menunjukkan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.    
C.    Diorama Monumen
Pada lantai tengah terpajang 33 unit diorama yang merupakan intisari Monumen yang menggambarkan babakan sejarah Bali. Yaitu mulai masa prasejarah, masa kuno, dan masa pergolakan fisik serta mengisi kemerdekaan namun disini penulis hanya mengetahui 12 diorama saja, antara lain :
1.      Bali dimasa perburuan dan mengumpulkan makanan 3000 SM tampak manusia purba (Pithecantropus Erectus) yang sedang berburu babi di hutan dengan peralatan kapak genggam dan memetik buah pada salah satu pohon.
2.      Bali pada masa perundingan 2000 SM
Masyarakat pada masa itu sudah mengenal system penguburan dengan cara disimpan dalam sargofagus dan juga telah mengerjakan pengecoran Nekara Perunggu.
3.      Stupika dan Prasasti Sukawana 778 NI
Menunjukkan para petapa yang bersemedi diceruk-ceruk dan terlihat sang pendeta keluar dari asrama.
4.      RSI Markandeya abad 8 M
RSI Makandeya sedang menyerahkan “Panca Datu” kepada pengiringnya dan tampak beberapa ekor lembu.
5.      Sri Kesari Marwa 9121 M
Sri Kesari Warmadewa sedang menyaksikan pembuatan tugu kemenangan “Jayas Tamba” di Blanjong Desa Sanur.
6.      Gunapriya Dharmapatni dan suaminya Dharmadayana Warmadeta mereka sedang dihadap oleh pembesar kerajaan dibalai ruang.
7.      Konsep 3 Khayangan dari Empu Kutaran Abai (IM) tampak balai agung sebagai simbol dari pura desa, pura paseh, dan pura dalam.
8.      Kehidupan Banjar Abad 11 M.
Suasana pertemuan di Bale Banjar yang dihadiri oleh para penjuru (Pengurus) Banjar dan Krana (Anggota Banjar).
9.      Sistem Subak Abad 11 M
Pembagian air dalam sistem irigasi tradisional yang dipimpin oleh Kellan Subuk beserta pengurusnya.
10.  Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten 1338 M
Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten sedang dihadap oleh Patih Gajah Mada, Kebo Lula sedang memimpin pembangunan Balai Agung.
11.  Penobatan Sri Kresna Kepakisan 1947-2350 M
Patih Gajah Mada mempersembahkan keris Ki Durga Pungkul kehadapan Sri Kresna Kepakisan sebagai adipati di Bali atas restu raja Maja Pahit. 
12.  Pembangunan Pura Dasar Gel-gel abad ke- 14
Untuk mempersatukan masyarakat Bali, Dalem I Ketut Ngulesir memerintahkan untuk membangun pura dasar Gel-gel.     
D.    Visi dan Misi 
1.      Visi
Terwujudnya keserasian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan dalam mendukung pelestarian dan pengembangan budaya.
2.      Misi
Melestarikan dan meningatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya berupa nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan khususnya adalah generasi muda penerus bangsa.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan seluruh uraian dimuka sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1.      Monumen Perjuangan Rakyat Bali dibangun untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan.
2.      Lantai atas (Utamaning Mandala) merupakan tempat merenung sekaligus menikmati keindahan sekeliling Monumen.
3.      Diorama-diorama yang terpajang pada lantai tengah (Madianing Utama Mandala) merupakan gambaran nyata dari perkembangan Bali dari masa prasejarah. 
B.     Saran  
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan antara lain :
1.      Sebagai generasi muda kita harus mengetahui dan menghormati jasa para pahlawan.
2.      Kita harus menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa agar tidak terperangaruh kebudayaan bangsa lain.
3.      Jiwa patriotisme, semangat persatuan dan cinta tanah air dapat kita lakukan dengan kesadaran diri untuk peduli terhadap hasil budaya yang bersejarah.














DAFTAR PUSTAKA

-          UPTD Bali. 2000. Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
-          Denpasar : UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
-          ……………2009. Buku Pedoman Penyusunan Karya Tulis untuk SMA/IPS. Boyolali : Kencana Tour.
-          Suroto, Nyoman.2003. Geografi Pariwisata Bali. Dippora Provinsi Bali.
-          …………….2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.     


























LAMPIRAN








 















                                                              







 





0 komentar:

Posting Komentar

DAFTAR DISINI

Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Ads 468x60px

Featured Posts