BAB I 
PENDAHULUAN 
A.    Alasan Pemilihan Judul 
Dalam menyusun karya tulis ini yang dibuat sebagai tugas akhir tahun pelajaran 2011/2012. Sengaja penulis mengambil judul “MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI” dengan alasan sebagai berikut: 
1.      Penulis ingin mengetahui bagaimana monumen ini dibangun
2.      Penulis ingin mengetahui bagaimana struktur bangunannya
3.      Mengenalkan “MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI” kepada masyarakat. 
B.     Tujuan Penulisan 
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis mempunyai tujuan antara lain : 
1.      Untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2011/2012.
2.      Menambah wawasan tentang Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
3.      Ikut menyebarluaskan informasi tentang Monumen Perjuangan Rakyat kepada masyarakat. 
C.    Metode Penelitian 
Dalam penelitian penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut : 
1.      Metode Observasi (Pengamatan)
Metode observasi (Pengamatan) adalah metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dengan cara mengamati langsung ketempat yang ditinjau.
2.      Metode Pustaka
Metode pustaka adalah cara pengumpulan data dengan jalan mencari informasi – informasi dari buku, majalah, koran dan brosur.   
3.      Metode Interview (Wawancara)
Metode Interview adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan penulis mengadakan wawancara secara langung dengan pemandu wisata (Guide).
D.    Sistematika Karya Tulis 
Agar mendapat gambaran secara singkat mengenai karya tulis yang akan disusun oleh penulis. Maka memberikan gambaran secara singkat mengenai karya tulis sebagai berikut : 
BAB I PENDAHULUAN 
A.    Alasan Pemilihan Judul 
B.     Tujuan penulisan 
C.     Metode Penulisan 
D.    Sistematika Karya Tulis 
BAB II KEADAAN UMUM PULAU BALI 
A.    Keadaan Umum
B.     Wilayah, Letak dan Keadaan Geografis
BAB III PEMBAHASAN 
A.    Latar Belakang 
B.     Struktur Bangunan
C.     Lingkup Pelayanan 
D.    Dasar Falsafah 
E.     Wujud Fisik 
F.      Diorama 
G.    Visi dan Misi 
BAB III PENUTUP 
A.    Kesimpulan 
B.     Saran-saran 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Latar Belakang di Bangunnya Monumen Perjuangan Rakyat Bali
Monumen adalah satu bangunan dan tempat yang mempunyai nilai sejarah yang penting, dan karena itu dipelihara dan dilindungi oleh Negara. Dari sebuah Monumen, diharapkan akan ada suatu pewarisan sistem nilai maupun hasil-hasil budaya fisik terbaik, terluhur, bahkan teragung kepada generasi penerusnya di abad-abad yang jauh kemudian. 
Bali sebagai salah satu bagian Indonesia, ikut memberikan andil dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari perjuangan ini dapat dipetik beberapa nilai yang terkandung di dalamnya, seperti jiwa patriotisme, semangat persatuan dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini dapat diwariskan kepada generasi penerus, dapat diteladani sehingga dapat memperkuat kepribadian bangsa. 
Disamping untuk menghormati para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga membentuk Negara ini, juga dapat dijadikan salah satu objek wisata kota Denpasar. 
B.     Struktur Bangunan 
Monumen Perjuangan Rakyat Bali dibangun di areal Niti Mandala Denpasar, tepatnya di jalan raya Puputan di tengah lapangan Puputan Margarana . 
Secara tata denah Monumen berbentuk segi empat bujur sangkar symetris, menerapkan konsep Tri Mandala yaitu : 
1.      Gedung/pelataran paling tengah adalah Utama Mandala (Jeroan) 
2.      Pelataran yang mengitari Utama Mandala adalah Madya Mandala (Jaba Tengah) 
3.      Pelataran terluar yang mengitari Madya Mandala adalah Nista Mandala (Jaba Sisi) 
Gedung monumen yang terdiri dari pada Utama Mandala tersusun tiga lantai, yaitu :
1.      Lantai Bawah 
a.       Ruang informasi
b.      Ruang teknis, ruang pimpinan
c.       Ruang pameran 
d.      Ruang perpustakaan
e.       Ruang souvenir
f.       Ruang rapat
g.      Toilet 
2.      Lantai Tengah (Nistaning Utama Mandala)
Ruang diorama tempat dipajangnya sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung yang menyerupai aslinya dengan corak warna alami perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa berjumlah 33 unit (Secara kronologis dimulai dari No. 1 s/d 33).
3.      Lantai Atas (Nistaning Utama Mandala)
Merupakan ruangan peninjauan :tempat merenung sambil menikmati suasana keindahan di sekeliling monumen.
Diengah-tengah ruang lantai bawah terdapat yang dinamai pusir tasik. Delapan tiang agung dan jalan tangga jalan naik merupakan “Tapak Dara”
Seluruh area didukung dengan pertamanan. Pohon-pohon yang ditanam diupayakan terdiri dari tanaman tradisional di Bali terutama tanaman langka, tanaman obat, dan upacara. 
C.    Lingkup Pelayanan 
Monumen Perjuangan Rakyat Bali adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di bawah Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, yang dapat digolongkan ke dalam jenis Museum Khusus.
Konsep manajemen pengelolaan diarahkan fungsi pelayanan publik dengan misi melestarikan memberdayakan serta meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai budaya dan segala perjuangan rakyat Bali. 
Adapun jenis –jenis pelayanan yang ditawarkan :
a.       Pelayanan pemanduan bagi panungjung dioarama Perjuangan Rakyat Bali.
b.       Ruang rapat dengan kapasitas ± 100 scat
c.       Ruang pameran temporer
d.      Perpustakaan untuk umum
e.       Pemanfaatan lapangan puputan Margarana, untuk kegiatan olahraga dan rekreasi
f.       Pemanfaatan halaman monumen. 
Monumen Perjuangan Rakyat Bali diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarno Putri, pada tanggal 14 Juni 2003, serta bisa dikunjungi umum. 
Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2004 UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali juga diserahi tugas mengelola seluruh lapangan Puputan Margarana, yang nantinya kami harapkan dapat menjadi pusat kegiatan olah raga dan rekreasi yang utama bagi masyarakat kota Denpasar dan sekitarnya. 
D.    Dasar Falsafah 
Wujud fisik bangunan kental dengan makna filsafah agama hindu yakni Lingga Yoni. Monumennya sendiri sebagai lembaga lingga sedangkan dasarnya bangunan sebagai Yoni disamping Lingga, yoni tertera juga cerita pemutaran Mandhara Giri, Diksi Ranowo yang diambil dari petikan adi parwa. 
E.     Wujud Fisik
Pada bangunan monumen terlihat :
1.      Guci Amertha disimbolkan dengan kuali besar sebagai tempat air semacam periuk yang terihat di bagian atas monumen.
2.      Ekor naga Basuki terwujud dekat sejamba dan kepalanya pada kori agung. 
3.      Badan Bandawang Akupa diwujudkan pada landasan monumen kepalanya pada kori agung.
F.     Diorama 
Seperti yang diuraikan atau tertera di muka.  bahwa pada lantai tengah, terpanjang 33 unit diorama, merupakan intisari Monumen Perjuangan Rakyat Bali, yang menggambarkan babagan sejarah Bali, yaitu mulai dari Bali pada masa prasejarah, Bali pada masa Bali kuno, dan Bali masa pergolakan fisik serta mengisi kemerdekaan. 
G.    Visi dan Misi  
Visi mewujudkan kelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kejuangan mendukung pelestarian dan pengembangan budaya. 
Misi melestarikan, memberdayakan serta meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai budaya dan sejarah Perjuangan Rakyat Bali. 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan 
Dari uraian tersebut dapat mengambil keputusan bahwa : 
1.      Monumen Perjuangan Rakyat Bali adalah salah satu unit pelaksana teknis Dinas (UPTD) di bawah dinas kebudayaan Provinsi Bali yang dapat digolongkan ke dalam museum khusus.
2.      Wujud monument yang menjulang tinggi keatas atau ke angkasa dengan pelataran yang luas mencerminkan sifat monumentas dan anggun berwibawa.
3.      Adapun jenis-jenis pelayanan yang ditawarkan antara lain : perpustakaan umum, pemanfaatan Lapangan Puputan Margarana, pemanfaatan halaman monumen.
4.      Pada lantai tengah sepanjang 33 unit diorama, merupakan intisari monument yang menggambarkan babakan sejarah Bali. 
B.     Saran  
1.      Sebagai generasi muda kita harus senantiasa manjaga dan melestarikan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, agar produk kita tidak diambil bangsa lain.
2.      Agar lebih ditingkatkan dalam promosi wisata untuk menarik para wisatawan domestik dan mancanegara
3.      Agar lebih ditingkatkan dalam promosi pelayanan yang lebih baik terhadap wisatawan 
4.      Bagi para pengelola sebaiknya menambah fasilitas yang ada pada Monumen Braja Sandhi di ruang informatika, contohnya kursi yang masih sangat terbatas. 
DAFTAR PUSTAKA
Brosur.2008. Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Bali : UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
Widya Susanto.L. 1997. Pedoman Belajar Sejarah. Jakarta : PT.Pradja Paramita. 
LAMPIRAN
 







0 komentar:
Posting Komentar